Kamis, 16 Maret 2017

IELTS speaking test? Siapa Takut

~kamu bisa menggunakan strategi in saat detik-detik terakhir memasuki ruangan dimana yang ditaklukkan bukan orang lain, 
tapi diri kita sendiri~

Apa yang akan kamu lakukan ketika speaking test mu tinggal menghitung menit? Tentunya degupan jantung tetiba berdetak tak menentu, seperti pertama kali jatuh cinta pada pandangan pertama, STOP! Ok, rasa gugup adalah kewajaran, bukan… seperti saat pertama kali pada umumnya, saya juga merasakan kegugupan, waktu selesaipun saya masih gugup mengkhawatirkan nilai yang bakalan kudapat. Tapi, di tengah-tengah berlangsungnya speaking tes, saya mulai berusaha menguasai diri dan lingkungan tes saat itu. Dari pengalaman tersebut, saya mulai mendapatkan satu titik terang cara menaklukkan speaking test meskipun persiapan ku saat itu masih kurang. Mendapat skor 6.0 lumayanlah, tapi kalau mau lebih dari 6.0, berarti kamu harus lebih keras lagi persiapannya dibanding saya. Sekadar informasi, saya belajar IELTS selama 5 bulan dengan dasar bahasa inggris yang pas-pasan, nilai speaking saat placement test hanya 3.0. OK sip, akhirnya Saya sebut jurus ini dengan 7 strategi menaklukkan speaking tes di hari H.
  
1. Tetap tenang
Ini sangat penting karena semakin grogi dan tidak nyaman, kamu akan semakin sulit mengontrol fluency dan coherenmu dalam speaking. Yakinkan dirimu “saya pasti bisa” karena pikiranmu adalah kunci tindakanmu. Ingat guys examiner adalah “teman” yang selalu berusaha  membuat kita nyaman dan mendorong kita untuk tetap percaya diri dalam speaking test.

2. Kenali medan perang
Seorang mentor saya pernah bilang, hanya yang mengenal medan perang, yang akan menang pertempuran. Sama halnya dengan speaking IELTS, cari tahu dari awal dasar-dasar pelaksanaan speaking IELTS mulai dari waktu, kriteria examiner, ruangan, dan aturannya. Sehingga kamu akan lebih relax dan lebih siap menghadapi test nantinya.

3. Jawab saja pertanyaan!
Salah satu kesalahan IELTS taker dalam speaking test adalah terkadang ketika tidak tahu pertanyaannya, mereka tidak mau menjawab atau hanya bilang “sorry I don’t know” atau sejenisnya. Come on guys, jika kamu memang tidak mengerti, jangan sungkan meminta ulang pertanyaannya. Jika tetap tidak mengerti, coba saja menjawab sesuai apa yang kamu mengerti. “Salah karena mencoba lebih terhormat daripada salah karena tidak melakukan apa-apa” kata sir Eddy Suaib, mentor andalan saya di English Studio.

4. Malu bertanya sesat di jalan
Berhubungan dengan poin (3) jangan malu bertanya, tapi bertanya jangan malu-maluin. Maksud saya adalah gunakan kalimat yang sopan untuk menanyakan kembali pertanyaan yang membingungkan dari examiner. Hindari setiap kali examiner bertanya, kamu menanyakan kembali pertanyaannya. Itu akan membuat examiner mengerutkan keningnya (bête tingkat dewa). So, maksimal bertanya ulang 3 kali, kalo kamu masih bingung, gunakan teknik paraphrase pertanyaan. Contoh untuk menanyakan ulang bisa seperti berikut: Could you please repeat your answer? I beg your pardon? Excuse me? etc

5. Selalu timbulkan “why” 
Penting menimbulkan kata “why” dalam menjawab pertanyaan agar terlihat kalau kamu ingin berbicara lebih panjang. Seperti waktu itu saya ditanya tentang favourite restaurant, saya lalu menjawab “my favourite restaurant is Coto Gagak restaurant, because this place provides several delicious traditional food that I enjoy”. Iya, kurang lebih seperti itulah. Intinya because jangan sampai ketinggalan tiap kamu menjawab, atau gunakan kata sambung untuk menyatakan effect seperti therefore, thus, so, etc.

6. Bawa bekal vocabulary terframe
Persiapkan jauh hari jawaban-jawaban yang tidak membutuhkan pikir panjang, seperti nama tempat yang kamu suka, nama teman, nama guru, dll. Strategi ini sangat membantu kamu berbicara lebih natural guys, karena kamu bisa menceritakannya tanpa keraguan. Contohnya ketika saya ditanyakan tentang nama orang (apapun pekerjaan dan profesinya) saya selalu menjawab dengan satu nama “Akbar Mappiare”, ini membuatku tidak lagi pusing mengingat nama yang mau disebutkan, hehehe. Begitupun nama-nama lainnya guys, saya sarankan kamu sudah punya frame sendiri. Salah satu teman sekelasku di English Studio malah sudah punya jawaban yang dia sudah hapal di luar kepala semua materi yang ada di speaking powerful ala English Studio (mau tahu apa saja materi di speaking powerful? Gabung aja di sini)

7. Senyum adalah senjata
Strategi terakhir adalah tersenyum. Kenapa harus tersenyum? Ingat guys, yang menilai itu adalah orang. Ketika kamu memberikan aksi positif, otomatis dia akan mengeluarkan reaksi yang positif juga. Senyum dalam hal ini adalah senjata sederhana yang ampuh menaklukkan hati yang tadinya mendung menjadi sejuk.

Nah, dari ketujuh strategi di atas, kamu bisa menggunakannya saat detik-detik terakhir memasuki ruangan dimana yang ditaklukkan bukan orang lain, tapi diri kita sendiri. “Kamu adalah apa yang kamu pikirkan” kalimat yang selalu menjadi positif effect setiap melakukan apapun itu. 

sumber gambar: belajar-ielts.blogspot.com




Related Posts:

  • Kesiapan VS Persiapan “The best preparation for tomorrow is doing your best today.”  ― H. Jackson Brown Jr “Sir, saya belum siap nih ikut real test.” Kata-ka… Read More
  • Grammar; important or not? “Grammar is a piano I play by ear.”  ― Joan Didion Seorang siswa pernah mengeluh pengalamannya belajar di salah satu kursusan di Pare seb… Read More
  • Apa Kurangnya English Studio? “Every solution to every problem is simple. It's the distance between the two where the mystery lies.”  ― Derek Landy Setiap kursusan s… Read More
  • Ketika Jodohmu ada di Kampung Inggris “Before you find your soul mate, you must first discover your soul.”  ― Charles F. Glassman Saya selalu mendengar lelucon dari beberapa… Read More
  • Sudahkah praktek hari ini? In theory there is no difference between theory and practice.  In practice there is. -- Yogi Berra Kemarin saya sempat membaca sebuah ar… Read More

0 komentar:

Posting Komentar