Sabtu, 20 Mei 2017

Ketika Jodohmu ada di Kampung Inggris

“Before you find your soul mate, you must first discover your soul.” 
― Charles F. Glassman


Saya selalu mendengar lelucon dari beberapa masyarakat di Pare, terutama penjual-penjual makanan yang sering saya temui dan menyempatkan ngobrol sejenak yang sementara menyajikan makanan. “dek, di sini (Pare) ada mitos bilang, orang yang sudah datang tiga kali di Kampung Inggris, bakalan menemukan jodohnya di sini.” Saya kadang merasa lucu dan itu tidak hanya sekali dan satu orang, tapi sudah banyak kali saya mendengar rumor seperti itu di banyak orang yang berbeda. “wah, gimana yah pak, saya sudah kali ketiga nih, berarti kutukannya sebentar lagi datang ke saya dong.” Candaku setiap diceritakan mitos di atas.

Anyway soal jodoh, selalu saja menjadi perbincangan yang hangat dan ngeri-ngeri sedap, apalagi di usia yang kepala dua ke atas, wuih nda bakalan ada habisnya deh. Di Kampung Inggris ada 4 mate yang kamu akan temui; classmate, travel mate, dinner mate, dan soul mate. Tapi saya tidak akan bahas tentang “mate” diatas. Saya hanya ingin menceritakan tentang perjalananku berjodoh dengan English Studio, sebagai tempat kursus bahasa inggris terakhir yang kulabuhi #asyik.

Pertama kali saya mengenal kampung inggris saat Misnariah (salah satu sahabatku di Penalaran) datang belajar IELTS di homestay buatan mister Eddy Suaib (cikal bakal English Studio). Saat itu bersamaan dengan ledakan hebat gunung kelud selang seminggu kedatangan Misna di awal tahun 2014, bulan februari kalo nda salah.

Selang setahun setelah Misna belajar IELTS dari mister Eddy, di sekitaran akhir tahun 2014 Soma dan Najib pun mengikuti jejak Misna, belajar bersama mister Eddy dengan nama kursusan yang baru “English Studio” saat itu mungkin umur ES masih seumur jagung. Karena dorongan mereka, akhirnya saya di akhir Januari 2015pun dengan songkok recca (songkok tradidional Bone) bersama kak Fajar, saya memberanikan diri untuk ikut belajar bahasa inggris. Tapi saya belum berani masuk ES, selain terkendala biaya, skill bahasa Inggris saya masih setara anak SD waktu itu. Akhirnya saya keliling dari tempat kursus satu ke yang lainnya belajar dasar-dasar English Skill dari grammar, speaking dasar, vocabulary, pronunciation, dan dasar-dasar toefl. Waktu itu, saya sudah sering main-main ke English Studio, secara anak-anak nalar saat itu ngumpulnya di sana. Saya juga sudah mulai mengenal mister Eddy, mister Wawan, mister Roni, miss Anfa, miss Sinta, dan miss Adis. Tak terasa 5 bulan saya belajar dan berkeliling, bulan Juni saya pulang ke Makassar.
berangkat pertama kalinya
hanya beberapa bulan setelah kepulanganku, saya kembali lagi ke Pare bersama Akbar di awal Oktober. Tapi lagi-lagi saya belum berjodoh dengan English Studio. Saya malah fokus on Toefl waktu itu setelah sebelumnya coba-coba test toefl dan mendapatkan skor 470. Selama 3 bulan belajar toefl + terapi listening, saya akhirnya pulang ke Makassar lagi, test lagi dan akhir dapat skor toefl 550.
kelas toefl
“belajar IELTS saja, kan toeflmu sudah 550.” Lagi-lagi bisikan itu mulai ditiupkan ke telingaku dari mulut-mulut teman terdekatku. Didukung lagi dengan adanya pengumuman beasiswa belajar setahun di English Studio. Akhirnya tanpa pikir panjang saya mulai bergabung di keluarga besar English Studio di akhir bulan Juli 2016 sampai sekarang. Akhirnya saya menemukan tempat yang tepat belajar banyak tentang IELTS, cara mengelola kelas, dan cara mengembangkan diri.
banner beasiswa English Studio
Apa yang saya ingin katakan adalah setiap orang yang datang ke Pare punya tujuan masing-masing. Dan mereka harus berusaha menemukan tempat dimana jiwanya ada di sana. Entah dari segi lingkungannya, pengajarnya, atau bahkan teman belajarnya. Itulah yang saya maksudkan berjodoh dengan tempat kursus. Yups, bagi kamu yang sudah belajar di English Studio, tapi belum merasakan feelnya, mungkin saja kamu belum berjodoh dengannya.
english studio gathering
Ngomong-ngomong soal jodoh lagi nih, saya jadi teringat perkataan mister Eddy, “carilah jodoh di Pare, seperti saya. Yang namanya jodoh, who knows kan.” OK fix ^^

0 komentar:

Posting Komentar