Jumat, 05 Mei 2017

Berubah atau Mati

“Be the change that you wish to see in the world.” 
― Mahatma Gandhi

Saya selalu ingat perkataan seorang guru di pesantren. Saat itu pelajaran biologi, beliau bertanya “kenapa Dinosaurus itu punah?” kami saat itu tidak ada yang menjawab, yah namanya juga anak labil yang tidak peduli pelajaran sama sekali. Kamipun kompak menjawab “tidak tau ustadz.” Akhirnya ustadzku melanjutkan ceritanya, “iya, karena Dinosaurus tidak peka dengan lingkungannya, sehingga mereka tidak mau merubah kebiasaan hidupnya lebih baik lagi.” Dari penggalan sebuah nasehat itu menjadikanku semakin sadar bahwa perubahan selalu harus menjadi sebuah keniscayaan untuk melanjutkan hidup yang semakin hari semakin penuh peluh dan keluh.  

Belajar bahasa Inggris misalnya, adalah satu keharusan saat ini untuk melanjutkan hidup yang lebih baik. Saya sangat tertarik dengan sebuah perbincangan ringan saat makan malam bersama student band 5 English Studio. Awalnya kami membicarakan hal-hal yang ngalur ngidul, tapi as time goes by, perbincanganpun semakin hangat saat dimulai dengan cita-cita bekerja di Australia. Mereka dengan antusias menceritakan pengalaman teman mereka yang mampu mengumrahkan keluarganya hanya dengan 5 bulan gajinya di sana. “sekarang tidak ada lagi alasan miskin Sir, ada WHV” Celetuk seorang siswa. “iya, tapi harus punya sertifikat IELTS dulu” timpal temannya sambil menyeruput ice chocolatenya. Saya malah memilih hanya mengangguk dan mengikuti alur mereka. 

Di periode ini, kelas band 5 English Studio dipenuhi 60% siswa dengan tujuan WHV, selebihnya untuk mengejar beasiswa study abroad. Semangat mereka belajar IELTS mati-matian membuat saya semakin sadar bahwa esok adalah hasil dari keringat kita hari ini. Siap berubah untuk hidup lebih baik atau mati ditelan waktu yang semakin cepat berputar. 

0 komentar:

Posting Komentar