Sabtu, 29 April 2017

Bisakah Listening diajarkan?

“Most people do not listen with the intent to understand; 
they listen with the intent to reply.” 
― Stephen R. Covey

Di hari Jumat (28/4), pembahasan teacher training di English Studio kali ini begitu menantang. Pasalnya kami (tim teacher) ditantang untuk membuat dan mencari metode yang tepat untuk mengajarkan salah satu skill yang lumayan menguras tenaga saat belajar IELTS, Yups listening section.

Setelah beberapa menit berdiskusi lepas, akhirnya kami sepakat bahwa jalan satu-satunya untuk meningkatkan kemampuan listening adalah perbanyak latihan. Hal itu dikarenakan kami sepakat bahwa listening sebenarnya soal kebiasaan. Tapi bagaimana mengajarnya dalam kelas? Masih dalam tanda tanya besar.

Singkatnya, setelah membuat teaching plan dan mempresentasikannya di depan teacher lainnya, saya kemudian menarik satu benang merah. Ada beberapa skill yang perlu diasah bagaimanapun caranya untuk meningkatkan skor listeningmu.

1. Pronunciation and Spelling
Sebelum kamu lebih jauh lagi, pastikan kamu sudah mempelajari pronunciation dan spelling. Pronunciation yang saya maksudnya lebih sederhana, yaitu pengucapan kata demi kata dalam bahasa Inggris dan juga link up words. Terkadang kebanyakan IELTS taker terkecoh dengan satu kata dikarenakan tidak mengerti pronunciation. Setelah kamu pelajari pronunciation, pastikan kamu bisa menspelling apa yang kamu telah dengar. Perhatikan juga spelling beberapa kata yang memiliki double letter seperti recommend, commercial, success, discuss, dll. Coba kamu juga perhatikan huruf berikut: U, S, N, M, O, T, E, C, dan D kebanyakan kita terkadang missing di kata yang saya sebutkan. Tidak hanya huruf loh guys yang kamu harus tau pronounced dan spellingnya, angka juga terkadang menipu seperti kita tidak bisa membedakan antara 1992 dengan 1982.

2. Vocabulary 
Disadari atau tidak, salah satu tujuan IELTS test adalah vocabulary testing, sejauh mana penguasaan kita terhadap kosa kata yang umum digunakan di western culture, baik itu social live mereka ataupun di ranah academic mereka. So, tidak ada salah kamu mulai memperbanyak kosakata yang berkaitan dengan sosial dan pendidikan. Bagaimana caranya menghapal kosakata? Kalo boleh saya bilang, kosakata yang akan tinggal lama dipikiran adalah kosakata yang sering kamu pake dan dengar sehari-hari. Makanya salah satu cara saya mengingat vocabulary adalah berbagi vocabulary dengan teman, sehingga mereka juga selalu melapalkannya ke saya. 

3. Focus on understanding the flow
Setelah mempelajari pronunciation, spelling, dan vocabulary, langkah terakhir adalah mengerti alur percakapan. Mungkin ini yang sangat menantang untuk dipelajari karena kamu harus melatih kefokusanmu selama kurang lebih 30 menit. Ingat guys, tidak selamanya pernyataan di question sama persis dengan apa yang speaker ucapkan. Terkadang juga diparaphrase sehingga kita harus memang dituntut untuk mengerti secara general dan detail secara bersamaan. Beberapa teacher di English Studio menyarankan untuk sering-sering membaca audio transkrip untuk menemukan alur dari percakapan ataupun presentasi dari monolog di listening section, setelah itu belajarlah untuk fokus.  Bagaimana caranya fokus? Biasakan, coba menyukainya, maka kamu akan ikut dalam alurnya.

Nah itu dia persiapan yang kamu harus perbanyak untuk membantu meningkatkan skor listeningmu. Sebelum mengikat kepala untuk latihan, perbanyak bekalmu hingga batas maksimal. Pada akhirnya, saya berdoa semoga kaki kita dikuatkan untuk menahan beban mimpi yang kita ikrarkan. 

0 komentar:

Posting Komentar