Jumat, 21 April 2017

Kartini dari English Studio (part 2)

Ada lagi yang ingin kutuliskan perempuan hebat yang pernah di English Studio. Nah, di tulisan kali ini saya akan menyebut beberapa perempuan keren jauh di atas zaman ku terlahir di English Studio. Yuk, disimak

Dia adalah seangkatanku di kampus tapi berbeda jurusan. Sebelum Misna ke kampung inggris, dia sempat menjadi parnerku di sebuah organisasi kemahasiswaan beberapa tahun lalu. 
Dari perjuangannya belajar IELTS yang sempat diterjang oleh hujan debu dari gunung kelud di tahun 2014 hingga harus tes dua kali untuk mendapatkan skor IELTS yang memuaskan. Tapi dari jerih itulah membuat lebih kuat dan akhir dia telah menyelesaikan studinya di Birmingham University. Kalau boleh dibilang, dia termasuk salah satu motivator kami di Penalaran untuk datang ke English Studio belajar IELTS.

Sebelum saya masuk di English Studio, saya juga bertemu dengan salah satu siswa keren English Studio. Mimpinya yang kuat telah mengantarnya jauh ke negeri seberang. Uploadannya tentang keindahan alam di Negara yang berbeda musim di Indonesia membuat tiap watcher merasa termotivasi lebih. 
Dibalik gambar di instagram perempuan dari Palembang itu ternyata ada bulan-bulan yang harus dia lewati mendapatkan nilai IELTS. Dari beberapa sumber, sebelum ke English Studio, dia rela bekerja paruh waktu di Pare untuk memenuhi kebutuhannya belajar bahasa inggris. Saya semakin percaya, bahwa mimpi itu akan benar-benar terwujud bagi orang yang nekat.

Dia termasuk tutor pertama saya di English Studio. Cerdas, pendiam, dan kadang bikin kagum saat menjelaskan soal reading yang pada saat itu saya benar-benar buntu dengan soal reading IELTS. 
Dia salah satu sosok yang kuat yang pernah kutemui, tanpa banyak kata dia ucapkan, semua tugas “kenegaraan” mampu dia selesaikan tanpa keluhan. Angga (nama panggilannya) juga sama seperti lainnya yang rela mundur selangkah untuk melompat lebih jauh ke depan dan melampaui teman-temannya yang lain. Nilai 7 pada akhirnya tidak begitu sulit dicapainya, hanya dengan sekali tes.

Nama belakangnya selalu saya lupa, atau kadang salah menyebutkannya menjadi Durustia. Sosok perempuan yang selalu menampilkan senyum manisnya dan menklaim dirinya tidak bisa marah adalah salah satu contoh perempuan kuat lainnya. 
Tidak banyak informasi yang saya dapatkan tentang dia, tapi dari kurang lebih 6 bulan bergaul dengannya, saya menemukan karakter yang luar biasa. Meski mendapatkan nilai IELTS yang standar, dia tidak pernah bersedih apalagi putus asa. Dengan keyakinannya, akhirnya panggilan dari salah satu kampus di Korea tidak dia sia-siakan. 

Pada akhirnya saya bisa menarik satu benang merah bahwa haru hari ini adalah kumpulan air mata dan keringat kemarin. Jadi, masihkah kamu perempuan keren selanjutnya berhenti sebelum berakhir? Coba pikirkan kembali untuk menyerah lebih awal. 

0 komentar:

Posting Komentar