Senin, 06 Maret 2017

Asas Tingkatan

~ di English Studio itu bukan hanya sekadar kelas, 
tapi wadah untuk mendapatkan skill-skill sesuai kemampuanmu saat itu ~



Salah seorang siswa bertanya padaku, “sir, kenapa di English Studio harus perkelas-kelas? Bukannya trik dan tips IELTS itu nda pake tingkatan?”. Pertanyaan ini sudah kesekian kalinya dilontarkan kepadaku. Lalu saya tersenyum kepadanya. Inilah jawaban sederhanaku.

Kamu tahu kan kenapa IELTS itu dianggap susah? Seperti Matematika di sebagian orang (cie mentang-mentang jurusan matematika) menganggapnya sebagai “monsternya” semua mata pelajaran? Kalo kamu tahu, pasti pertanyaanmu tak akan pernah kamu tanyakan. Tapi kalo memang belum tahu kenapa, sini saya jelaskan.

Saya pernah survey kecil-kecilan di salah satu tempat teramai di Kampung Bahasa Pare, Warung Tansu* namanya. Sekitar 15 orang saya ajak ngobrol kecil-kecilan, terus menanyakan apa pelajaran bahasa inggris yang paling susah di Pare? Mereka dengan kompaknya (12 dari 15) menyebutkan “belajar IELTS”. Loh, kok bisa yah? Setelah mendengar penjelasan mereka, saya akhirnya menyimpulkan. Paradigma itu terjadi karena mereka melihat di beberapa tempat kursus langsung memberikan metode meraih skor level C1-C2** tanpa memperhatikan lebih dalam dengan siapa mereka ajar. Sehingga student-student berlevel A1  yang masuk kelas akan merasa kesulitan menerima pelajaran tersebut dengan cepat meskipun mereka (pada saat itu) mengerti cara cepatnya. 

Come on guys, pernah kan dengar istilah hirarki***? Nah di English Studio menganut paham itu. Belajar skill itu butuh tingkatan, layaknya anak kecil yang awalnya belajar tengkurap dahulu-duduk-merangkak-hingga berlari dan bersepeda. Ah saya lalu teringat saat belajar bersepeda dan menabrak pot bunga kesayangan mama (STOP!). OK lanjut, jadi kelas di English Studio itu bukan hanya sekadar kelas, tapi wadah untuk mendapatkan skill-skill sesuai kemampuanmu saat itu. Boleh jadi kamu akan cepat tanggap dan melangkah ke tahap selanjutnya atau malah sebaliknya harus mengasah lebih lagi demi mencapai skor yang ditargetkan. 

Kamu sudah ngerti kan?   Siswaku lalu cengar-cengir dan akhirnya pamit meninggalkan obrolan hangat malam itu. Entah dia pulang dengan bingung atau berbinar-binar tercerahkan, ah I don’t care. 

* Nama salah satu warung yang menyediakan ketan susu dan es tape serta minuman dan gorengan lainnya, tempat nongkrong anak-anak Kampung Inggris
** Level grade kemampuan bahasa Inggris, A1-A2 (basic user) B1-B2 (independent user) C1-C2 (proficient user)
*** asas jenjang dalam suatu model pembelajaran
sumber gambar : https://pixabay.com


0 komentar:

Posting Komentar